Kamis, 23-01-2025
  • Cek pengumuman siswa yang diterima dan apa saja syaratnya klik DI SINI

Pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2021/2022

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2021/2022 di Sumba Timur akan dimulai, Senin (28/6/2021). Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, SMP Negeri 1 Waingapu telah membentuk panitia PPDB yang akan bertanggungjawab dalam proses penerimaan siswa nanti.

Arahan Kepala Sekolah saat pertemuan dewan guru, agar panitia yang telah dibentuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan PPDB. Hal penting ini karena Peraturan Menteri Pendidikan No 1 tahun 2021 Tentang PPDB telah memberikan petunjuk tata cara penerimaan peserta didik baru nanti.

Sekretaris Panita Memasang Baliho PPDB

Menindaklanjuti Permen tersebut, Panitia telah melakukan koordinasi dan menyebarkan informasi tentang PPDB di SMP Negeri 1 Waingapu melalui brosur yang diantar langsung ke sekolah-sekolah terdekat. Selain dalam bentuk brosur, media online juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan lembaga pendidikan SMP Negeri 1 Waingapu. Untuk proses pendaftaran peserta didik baru akan dilaksanakan secara online. (osk)

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Wh10_T9kEtI[/embedyt]

5 Komentar

Selasa, 23 Jul 2024

When the mixture arrives at the second flow cell, the signal corresponds to the total amount of ascorbic acid and cysteine generic cialis

Balas
Sabtu, 9 Nov 2024

how to buy priligy in usa 1, Swiss banks paid 500 millionfrancs to Britain, which they will only receive back in full iftheir UK resident clients pay at least 1

Balas
Jumat, 22 Nov 2024

77 at the cell line level, and from 0 buy priligy generic

Balas
Sabtu, 30 Nov 2024

where can i buy generic cytotec pills One man taking medication to relieve swollen ankles and a cough from gastric irritation caused by other medications said

Balas
Kamis, 16 Jan 2025

Tough going; hungry, but determined online clomid Globally, 26 million people need ARVs, a number that recently increased from 17 million due to a change in WHO guidelines

Balas

Beri Komentar

Balasan